Menu

Kamis, 19 Mei 2011

Sejarah Pesantren Pagelaran III


Add caption

Pada awal tahun 1900-an, Bupati Sumedang pada saat itu Pangeran Wiriakusumah merasa bahwa masyarakat muslim Sumedang sangat memerlukan bimbingan ahli agama. Maka dengan itu, Bupati Sumedang mendatangkan beberapa orang kyai dari berbagai wilayah, diantaranya adalah K.H. Muhyiddin bin Arif seorang kyai yang berasal dari Garut. Pada tahun 1910 K.H. Muhyiddin ditempatkan di diaerah Cimalaka, disana beliau mendirikan pesantren yang dikenal dengan pesantren Cimalaka. Setelah sepuluh tahun disana, beliau pindah ke suatu tempat terpencil di Cimeuhmal, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang.
Di tempat itu beliau mendirikan pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Pagelaran. Pasca revolusi kemerdekaan, kondisi daerah sangat tidak aman karena merajalelanya gangguan gerombolan. Banyak pengikut dan kawan seperjuangan K.H. Muhyiddin yang tewas menjadi korban keganasan gerombolan. Sehingga pada tahun 1950 diputuskan untuk mengungsi, kembali ke Sumedang. Beliau tinggal di daerah Kaum. Selama tinggal disana kegiatan pengajian tetap berlangsung, dan kemudian beliau mendirikan pondok pesantren. Pada tahun 1962 atas permintaan tokoh-tokoh masyarakat Desa Gardusayang serta petinggi militer waktu itu, beliau pindah ke Desa Gardusayang, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang.
Tokoh-tokoh masyarakat dan pihak militer waktu itu meminta kedatangan beliau untuk merehabilitasi mental masyarakat yang rusak akibat gerombolan pengacau keamanan. Di tempat ini beliau mendirikan pondok pesantren pasirnaan. Pada tahun 1973, Beliau berpulang ke Rahmatullah pada usia 97 tahun dan dimakamkan di Cimeuhmal. Putra-putra beliau menamakan pesantren Pagelaran di Cimeuhmal menjadi Pondok Pesantre Pagelaran I, pesantren di Kaum Sumedang menjadi Pondok Pesantren Pagelaran II dan pesantren pasirnaan di Gardusayang sebagai Pondok Pesantren Pagelaran III.


Add caption


Periode K.H. Abdul Qoyum Muyiddin (1973 – 2005)
Sepeninggal K.H. Muhyiddin, kepemimpinan Pondok Pesantren Pagelaran III dilanjutkan oleh salah seorang puteranya yaitu Abdul Qoyum yang dikenal dengan K.H. Oom Muhyiddin. Pada periode ini adalah terjadi perkembangan yang sangat pesat,  terutama  adalah besarnya fungsi pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggaran berbagai pelayanan kepada umat seperti kegiatan majelis ta’lim, pendidikan pesantren salafiyah, madrasah diniyah, TK, penyelenggara program wajar dikdas,  serta pendidikan sekolah formal SMP dan SMA. Selain itu, menjadi lembaga sosial melalui  penyelenggaraan berbagai kegiatan sosial seperti penyantunan anak yatim, penyantunan fakir miskin, penyelenggaraan poskestren, dll.

6 komentar:

  1. Ass,Wr,Wb, Bismillaahirrohmanirrohim, Ama badu,
    Nama saya Taufik Zulfikar Bin Kh Ali Royana Bin Kh Abdulloh Bin Kh Muhyiddin Bin Arif,mau menimba ilmu agama Yang diridoi Allah SWT, untuk anak kami laki laki yaitu Fahmi Lilham Zulfikar, Mohon Petunjuknya, Demikian Terimakasih.

    Taufik Zulfikar
    Hp.082122761948
    Email.taufik_zfk@yahoo.com
    Address. Jl Menjangan 3 No.35 Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

    BalasHapus
  2. pa minta poto bapa inisama rahmat h alumni1999 tapi yg gede potona yg inimah kecil

    BalasHapus
  3. Tolong minta photo KH oom muhyidin
    Saya thn89 pernah disana dan jd mualab
    Syukran

    BalasHapus
  4. saya pernah pesantren kilat th2000
    ingat sekali selama sebulan disana.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus