Menu

Kamis, 19 Mei 2011

Kegiatan di Pesantren Pagelaran III

RUANG LINGKUP KEGIATAN DI YAYASAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN ISLAM YASODIKI PONDOK PESANTREN PAGELARAN III
Kegiatan dan pelayanan yang dilaksanakan terhadap masyarakat secara garis besar dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu :
1. Pelayanan dibidang pendidikan (ta’lim)
2. Pelayanan dibidang ibadah (ubudiah)
3. Pelayanan dibidang sosial dan ekonomi (muamalah)

C. 1. PELAYANAN DIBIDANG PENDIDIKAN (TA’LIM)



Add caption
  a. Pesantren salafiyah
Pesantren salafiyah merupakan kegiatan Kegiatan siswa di Pesantren utama yang dikelola pondok pesantren dari awal dengan penekanan kepada kaderisasi ulama melalui pengkajian kitab-kitab klasik karya ulama terkenal abad pertengahan. Jumlah santri saat ini sekitar 300 orang terdiri dari putra dan putri yang berasal dari daerah Subang, Purwakarta, Jakarta dan luar Jawa.



Add caption
 
b. Majelis ta’lim
Kelompok pengajian Majelis Ta’lim di Pondok Pesantren Pagelaran III merupakan kelompok pengajian paling besar di Kabupaten Subang, khususnya majelis ta’lim ibu-ibu yang diselenggarakan setiap hari Senin pukul 08.00-11.00 yang diikuti lebih kurang 2000 orang. Sedangkan kelompok pengajian majelis ta’lim bapak-bapak dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 09.00 sampai dengan 12.00 yang diikuti oleh lebih kurang 500 orang.
Kegiatan pengajian majelis ta’lim ini merupakan sarana yang efektif untuk mengembangkan berbagai kegiatan syiar Islam baik dalam pendalaman ilmu agama maupun pengembangan kegiatan lain. Keberadaan majelis tal’lim ibu-ibu ini mempunyai multiplier effect yang lain yaitu tumbuhnya pasar Senin yang secara khusus melayani jamaah dan masyarakat sekitarnya. Kegiatan pasar ini cukup bersaing dengan pasar kecamatan, kondisi ini menunjukkan bahwa eksistensi pengajian majelis ta’lim ini mendukung kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat.



Add caption

c. Madrasah Diniyah dan TKA/TPA
Kegiatan pendidikan dasar dalam bidang agama yang secara kelembagaan dimulai dari pendidikan taman kanak-kanak, dikembangkan oleh Pondok Pesantren menjadi sarana pendidikan agama Islam yang secara dini ditanamkan kepada umat. Pengajar di madrasah diniyah dan TKA/TPA ini adalah santri senior dan guru formal pendidikan dasar yang merupakan guru tetap. Prasarana yang tersedia bagi kegiatan TKA/TPA ini adalah ruang kelas, mebelair dan sejumlah alat peraga.
Saat ini prasarana yang ada kurang terpenuhi mengingat ruang kelas yang dipakai adalah ruang serba guna dan sebagian masih menempati ruang di asrama santri putrid. Alat peraga dan sarana bermain juga masih sangat kurang, padahal alat peraga dan sarana bermain merupakan kebutuhan primer bagi proses belajar mengajar di tingkat taman kanak-kanak



Add caption

d. Pendidikan tingkat SMP dan SMA Plus Pagelaran
Pendidikan formal didirikan untuk mewadahi kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas pendidikan yang komprehensif yaitu mempunyai legalitas formal dengan muatan pendidikan pondok pesantren.
Pada tahun ajaran 1998/1999 pengurus Pondok Pesantren Pagelaran III melalui Yayasan Yasodiki dengan akte notaris Dr. Wiratni Ahmadi, SH., merintis pendidikan formal sekolah menengah umum (SMU) dengan tenaga pengajar yang berasal dari SMU negeri di Kabupaten Subang. SMP dan SMU Pagelaran memiliki konsep full day learning dimana siswa diwajibkan tinggal di asrama pondok pesantren.
Kurikulum yang digunakan merupakan perpaduan antara kurikulum sekolah formal dengan kurikulum pondok pesantren. Sampai saat ini telah meluluskan empat angkatan dengan hasil yang memuaskan. Saat ini telah memiliki 8 ruang kelas, 1 ruang laboratorim IPA serta 1 ruangan guru dan kepala sekolah. Memperhatikan perkembangan dan antusiasme respon masyarakat, pada tahun-tahun mendatang diperkirakan jumlah siswa yang akan masuk sekolah ini akan meningkat. Kondisi ini perlu diantisipasi dengan penyediaan ruang belajar mengajar yang memadai.
Add caption



e. Pendidikan Life Skills dan Pengembangan diri
Pendidikan keterampilan hidup (life skill) untuk para siswa dan santri telah disiapkan sedemikian rupa sehingga para siswa dan santri dengan memiliki keterampilan hidup akan lebih dapat mengembangkan kemamupuan dirinya dimasa yang akan datang. Keterampilan hidup yang dikembangkan terdiri dari :
1. Pendidikan keterampilan hidup (life skills) di bidang keagamaan di antaranya yaitu :
a) Kursus Qiroatul Qur’an ( seni baca alquran)
b) Kursus Keterampilan berdakwah
c) Kursus Keterampilan bahasa Arab
d) Kursus Keterampilan pembacaan Albarjanji
2. Pendidikan Keterampilan hidup (life skills) di bidang non keagamaan diantaranya yaitu :
a) Keterampilan budi daya pertanian dan perikanan
b) Keterampilan menjahit dan sablon
c) Keterampilan komputer
d) Keterampilan bahasa Inggris
e) Keterampilan bahasa Arab
3. Pendidikan dan ketarampilan dalam pengembangan diri diantaranya yaitu :
a) Seni teater
b) Seni Nasyid dan galura dan Marcing Band
c) Kelompok Ilmiah Remaja ( KIR )
d) Paskibra, Pramuka dan PMR
e) Pencak silat

Add caption

f. Pesantren Kilat dan Pengajian Pasaran
Sejak awal berdiri, kegiatan pengajian pasaran kitab-kitab tertentu telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Pagelaran III. Kitab-kitab yang dikaji antara lain Tafsir Jalalain. Pengajian pasaran merupakan metode kursus pendalaman kitab-kitab tertentu dalam waktu yang relatif singkat, yaitu antara satu minggu hingga satu bulan. Sedangkan pendalaman kitab secara reguler memakan waktu yang cukup lama yaitu berbulan-bulan. Sejak tahun 1980, bertepatan pada masa libur besar sekolah diselenggarakan pendidikan pesantren kilat bagi para siswa SD, SLTP, dan SLTA. Pesantren kilat ini cukup efektif dalam menyampaikan pendidikan Islam seperti halnya baca tulis Al Quran, ilmu tauhid dan akhlak. Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan pesantren kilat ini cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah santri peserta pesantren kilat dimana setiap tahunnya memperlihatkan grafik yang naik dan asal santri pun tidak hanya dari wilayah Kabupaten Subang tetapi juga berasal dari Bandung, Sumedang, Purwakarta dan Jakarta.

1 komentar: